"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." QS. Aali 'Imraan, 3: 190-191).
Cari Blog Ini
Kamis, 06 Mei 2010
CAIRAN AJAIB ASI
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al Baqarah: 233)
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, sekaligus melindungi dari kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan gizi dalam ASI berada pada tingkat terbaik. Ia juga memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda.
Pada saat yang sama, ASI sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini, tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.
Daftar makanan ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernafasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit.
Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri “menguntungkan” yang disebut “flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus, dan parasit berbahaya.
Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar.
Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara normal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3.
Kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, drai Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. Kadar adiponectin yang tinggi di dalm darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Karena itu, telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini.
ASI DAN KECERDASAN
Penelitian ilmiah menunjukkan, perkembangan kemampuan otak pada bayi yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. Penelitian perbandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson – seorang ahli dari Universitas Kentucky-membuktikan, IQ (tingkat kecerdasan) bayi yang diberi ASI lebih tinggi lima angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga enam bulan, bermanfaat bagi kecerdasan bayi. Sementara anak yang disusui kurang dari delapan minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.
Setelah melihat serangkaian fakta penelitian di atas, masihkah para ibu memberikan susu formula untuk para buah hatinya?
* Harun Yahya/Suara Hidayatullah Edisi: Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar