Cari Blog Ini

Rabu, 05 Mei 2010



PENCIPTAAN MANUSIA

Profesor Moore seorang ilmuwan terkenal dalam dunia anatomi dan embriologi, ketika diminta untuk memberikan analisanya pada ayat-ayat Al-Quran dan pernyataan-pernyataan kenabian (Hadits), dia sangat tercengang. Dia terkejut bagaimana Nabi Muhammad saw, empat belas abad yang lalu bisa menjelaskan embrio dan fase perkembangannya secara detail dan akurat, yang mana pengetahuan tentang ini baru diketahui oleh para ahli ilmu pengetahuan tiga puluh tahun terakhir ini saja. Keterkejutannya berkembang menjadi kekaguman akan bimbingan wahyu Ilahi ini. Dia mengenalkan pandangan ini kepada para intelektual dan lingkaran ilmu pengetahuan. Dia bahkan memberikan kuliah dengan tema keserasian antara embriologi modern dengan Al-Quran dan Sunnah, di mana dia menyatakan: Merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya untuk mencoba menjelaskan pernyataan-pernyataan yang ada dalam Al-Quran tentang perkembangan manusia. Sangat jelas bagi saya bahwa pernyataan-pernyataan ini pasti datang kepada Muhammad saw dari Tuhan, yaitu Allah, karena hampir semua pengetahuan ini belum pernah ditemukan sampai beberapa abad yang lalu. Hal ini membuktikan bahwa Muhammad saw adalah seorang Utusan Allah.
Al-Qur’an Tentang Penciptaan Manusia
Dalam QS 23:12-14 dipaparkan tentang tahap-tahap perkembangan manusia secara terinci sebagai berikut: nutfah, yang berarti 'sebuah tetesan' atau 'sejumlah kecil air'; 'alaqah yang berati sebuah 'struktur yang mirip-lintah'; mudghah, yang berarti sebuah 'benda yang dikunyah'; 'idhaam, yang berarti 'tulang' atau 'kerangka'; kisaa ul idham bil-laham, yang berarti 'penutupan tulang dengan daging atau otot', dan al-nash'a yang berarti 'pembentukan janin yang jelas'.
Profesor Moore meyakini bahwa pembagian berdasar Al-Quran ini didasarkan atas fase-fase yang berbeda dalam pertumbuhan janin sebelum dilahirkan. Dia menyatakan bahwa pembagian dengan metoda ini menghasilkan deskripsi ilmiah yang lebih luwes, elegan, mudah difahami dan praktis. Hal ini pula yang dituliskan dalam bukunya. Dia menyimpulkan bahwa pengklasifikasian tahap perkembangan embrio modern, yang diadopsi seluruh dunia, tidaklah mudah dicerna dan tidak komprehensif. Pengklasifikasian modern ini tidak mengena dalam menjelaskan tahap-tahap embrionik karena tahap-tahap ini dinyatakan secara numerik, yaitu tahap 1, tahap 2, tahap 3, dsb. Sedangkan pembagian yang diwahyukan dalam Al-Quran tidak bergantung pada sistem numerik. Akan tetapi didasarkan pada kejelasan dan kemudah diidentifikasikannya rupa atau bentuk yang dilewati oleh embrio.

Tahapan Penciptaan, Sains vs Al-Qur’an

Kata 'alaqah dalam Bahasa Arab memiliki tiga makna: 1. 'lintah' 2. 'sesuatu yang melayang' 3. 'gumpalan darah beku'.
Ketika membandingkan lintah air yang masih segar dengan embrio pada tahap 'alaqah, Profesor Moore menemukan kesamaan diantara keduanya. Dia menyimpulkan bahwa embrio selama tahap 'alaqah memperoleh penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Arti kedua dari kata 'alaqah adalah 'sesuatu yang melayang', dan ini sesuai apa yang bisa kita lihat pada pengikatan embrio selama tahap 'alaqah pada rahim wanita. Arti ketiga dari kata 'alaqah adalah 'gumpalan darah beku'. Sangat penting untuk dicatat, sebagaimana dinyatakan oleh Profesor Moore, bahwa embrio selama masa 'alaqah berkembang melalui saat-saat internal yang diketahui, seperti pembentukan darah di pembuluh tertutup sampai dengan putaran metabolis lengkap melalui ari-ari (plasenta). Selama tahap 'alaqah, darah ditangkap di dalam pembuluh tertutup, oleh karena itulah embrio memperoleh penampakan sebagai gumpalan darah beku, sebagai tambahan pada penampakan mirip-lintah. Deskripsi diatas secara ajaib diberikan hanya oleh sebuah kata dalam ayat Al-Quran sebagai 'alaqah.
Disebutkan dalam Al-Quran, bahwa manusia dihasilkan oleh sebuah campuran sekresi (zat yang dikeluarkan) dari laki-laki dan wanita. Beberapa referensi menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari sebuah tetesan sperma, dan ditunjukkan pula bahwa organisme hasil pembuahan ini menetap dalam rahim wanita seperti sebuah benih, enam hari setelah permulaannya (Blastosit manusia mulai ditanamkan enam hari setelah pembuahan).
Al-Quran juga menyatakan bahwa tetesan sperma berkembang - menjadi sebuah gumpalan darah yang membeku. (Sebuah blastosit yang tertanam atau orok (conceptus) yang gugur secara mendadak akan menyerupai sebuah gumpalan darah). Referensi dalam Al-Quran juga menyebutkannya sebagai penampakan seperti-lintah pada embrio. Embrio juga dikatakan menyerupai - sebuah benda yang dikunyah - seperti permen karet atau kayu. (Somites agak menyerupai bekas gigi pada benda yang dikunyah). Pada tahap mudghah (zat yang kenyal/seperti dikunyah) ini Profesor Moore memperagakannya dengan cara mengambil sepotong benda kenyal dan mengunyah di dalam mulutnya, kemudian membandingkannya dengan sebuah gambar embrio pada tahap mudghah. Profesor Moore menyimpulkan bahwa embrio pada tahap mudghah memiliki penampakan yang sama persis seperti sesuatu yang dikunyah.
Embrio yang berkembang bisa dianggap sebagai manusia pada hari ke-40 atau ke-42 dan tidak lagi menyerupai hewan pada tahap ini. (Embrio manusia mulai mendapatkan karakteristik manusia pada tahap ini). Al-Quran juga menyebutkan bahwa embrio berkembang dalam - tiga dinding kegelapan. Mungkin hal ini berkenaan dengan (1) dinding abdomin muka, (2) dinding rahim, dan (3) selaput amniochorionic. Ruang yang tersedia tidak memungkinkan untuk mendiskusikan beberapa referensi yang menarik pada perkembangan dalam masa sebelum kelahiran manusia yang disebutkan di dalam Al-Quran.
Dalam salah satu konferensi yang dihadirinya, Profesor Moore menyatakan sebagai berikut: 'Embrio berkembang dalam rahim wanita atau uterus dilindungi oleh tiga dinding, atau tiga lapisan yakni (A) menggambarkan dinding abdomin muka, (B) dinding rahim, dan (C) selaput amniochorionic. Karena rumitnya pentahapan embrio manusia, melalui proses perubahan yang terus-menerus selama perkembangan, dapat diajukan sebuah sistem pengklasifikasian baru dengan menggunakan tahap-tahap yang disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah. Sistem yang diajukan lebih sederhana, luwes, dan sesuai dengan pengetahuan embriologi saat ini.


Khatimah
Studi intensif terhadap Al-Quran dan Hadits dalam empat tahun terakhir ini menunjukkan sebuah sistem pengklasifikasian embrio manusia yang mengagumkan sejak hal ini direkam pada abad ke-7. Meskipun Aristotle, penemu sains embriologi, menyadari bahwa embrio ayam berkembang dalam tahap-tahap tertentu dari penelitiannya terhadap telur ayam pada abad ke-4 SM., namun dia tidak memberikan klasifikasi detail mengenai tahap-tahap ini. Sejauh yang diketahui dari sejarah embriologi, sangat sedikit yang diketahui tentang pentahapan dan pengklasifikasian embrio manusia hingga abad ke-20.
Begitulah Allah swt memberikan ilmu pengetahuan kepada ummatNya melalui Al-Qur’an dengan jelas, terperinci dan sistematis. Terpulang kepada kitalah bagaimana kita mau menggalinya. Sudahkah kita membaca isyarat-isyarat pengetahuan tersebut dari sumber aslinya (Al-Qur’an)?

Referensi:
- Al-Qur’an dan terjemahannya
- Ensiklopedi Islam, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta
- This is The Truth, http://www.gulfdc.com/offline/www.it-is-truth.org/chapters/ contents.htm

Siapa Profesor More itu?
Profesor Dr. Keith Moore adalah seorang ahli / ilmuwan dalam bidang anatomi dan embriologi. Mantan Profesor di bidang Anatomi dan Biologi Sel di Universitas Toronto, Kanada ini pernah menjabat sebagai Dekan Kepala Dasar Sains pada Fakultas Ilmu Kedokteran dan selama 8 tahun menjabat sebagai Ketua Departemen Anatomi. Beliau pernah mengajar di Universitas Winnepeg, Kanada, selama 11 tahun. Dan juga pernah mengepalai berbagai asosiasi internasional anatomi dan dewan serikat ilmu biologi. Profesor Moore juga pernah diangkat sebagai anggota Royal Medical Association, Kanada, Akademi Ilmu Pembelahan Sel Internasional, Serikat Ahli Anatomi Amerika dan Serikat Ahli Anatomi Amerika Utara dan Selatan. Pada tahun 1984 dia menerima penghargaan paling terhormat yang diberikan pada bidang anatomi di Kanada, Penghargaan J.C.B Grant dari Asosiasi Ahli Anatomi Kanada.
Dia telah menerbitkan banyak buku pada bidang klinik anatomi dan embriologi, delapan diantaranya dipakai sebagai buku panduan di sekolah kedokteran dan telah diterjemahkan kedalam enam bahasa, salah satu buku beliau yang terkenal adalah 'The Developing Human’ (Perkembangan Manusia) yang telah diterjemahkan ke dalam delapan bahasa (Rusia, China, Jepang, Jerman, Italia, Portugis dan Yugoslavia). Buku ini diakui sebagai salah satu buku referensi sains, dan dipilih oleh sebuah komite khusus di Amerika sebagai buku terbaik yang ditulis oleh satu orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar