Cari Blog Ini

Rabu, 05 Mei 2010


MAKKAH SEBAGAI JANTUNG BUMI (KEAJAIBAN DUNIA)

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Makkah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini sudah diteliti melalui sebuah penelitian ilmiah.

Seorang ilmuwan bernama Yasin Asy-Syauk, kelahiran Palestina berkebangsaan Perancis, mempresentasikan dengan detail penemuannya yang menegaskan bahwa Makkah merupakan poros Bumi. Dan karenanya, Makkah berhak dijadikan patokan waktu dunia yang benar, menggantikan pemakaian waktu Greenwich, London.
Ketika Neil Amstrong mengambil gambar planet Bumi, ia berkata: “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?”
Lebih mengejutkan lagi, bahkan http://misteridunia.files.wordpress.com/
2008/10/101639_f520.jpg para astronot selanjutnya menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi. Setelah diteliti lebih lanjut, yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Itulah sebabnya antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama “Zero Magnetism Area”. Artinya, apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah (Zero Magnetism Area), konon ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Karena itulah ketika kita mengelilingi Ka’bah (thawaf), maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Sebagai jantung bumi, Makkah dinubuatkan sebagai penentu kehidupan jagat raya. Dari Ali Radhiyallahu anhu (RA) Nabi SAW bersabda, Allah Ta’ala berfirman : “Apabila Aku menghendaki untuk merusakkan dunia (kiamat), maka Aku mulai dengan Rumah-Ku (Ka’bah), kemudian dunia mengiringinya”
(Ihya Ulumuddin, bab Keutamaan Baitullah dan Makkah yang mulia).

Dalam Hadits yang lain dijelaskan, “Perbanyaklah thawaf di Baitullah (Ka’bah) sebelum Bait ini (Ka’bah) diangkat.bait ini telah roboh dua kali dan ketiga kalinya diangkat” (Riwayat Al Bazzar, Ibnu Hiban dan Al-Baihaqi dari Hadits Ibnu Umar)”


Sumber: Majalah Hidayatullah edisi Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar