Cari Blog Ini

Rabu, 05 Mei 2010


POMPEI, PERISTIWA SERUPA UMAT NABI LUTH AS

Seperti dijelaskan Alquran, kisah-kisah umat terdahulu hendaknya menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia. Namun rupanya, banyak yang tidak peduli dengan peringatan tersebut. Kehancuran umat Nabi Luth yang melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, rupanya tak cukup menjadi pelajaran dan peringatan.

Itulah yang dilakukan masyarakat di Kota Pompei yang terletak di sebelah timur Gunung Vesuvius, Kota Naples, Italia. Pompei merupakan sebuah simbol kemerosotan dari Kekaisaran Romawi yang juga melakukan perilaku seksual menyimpang sebagaimana umat Luth, dan akhirnya mereka pun mengalami nasib serupa. Kehancuran Pompei disebabkan oleh letusan Gunung Vesuvius.

Gunung Vesuvius adalah simbol bagi Italia, terutama Kota Naples. Karena berdiam diri selama dua ribu tahun terakhir, Vesuvius dinamai 'Gunung Peringatan.' Dinamakan demikian, karena bencana yang menimpa Sodom dan Gomorah sangat mirip dengan bencana yang menghancurkan Pompei.

Catatan historis menyebutkan, Kota Pompei adalah sarang foya-foya dan perilaku menyimpang. Kota ini dikenal dengan meningkatnya pelacuran begitu tinggi sampai-sampai jumlah rumah bordil tidak terhitung lagi. Tiruan alat kelamin dalam ukuran aslinya digantungkan di depan pintu-pintu rumah bordil. Menurut tradisi yang berakar dari kepercayaan Mithra ini, organ seksual dan persetubuhan tidak seharusnya disembunyikan, namun dipertontonkan secara terang-terangan. Hingga akhirnya, letusan Gunung Vesuvius menghancurkan mereka yang tak sempat melarikan diri.

Dari beberapa temuan yang dilakukan terhadap Kota Pompei, ditemukan adanya sebuah keluarga yang sedang menyantap makanan yang membatu saat itu juga. Bahkan, banyak pasangan ditemukan membatu dalam keadaan sedang berhubungan badan sesama jenis. Wajah dari beberapa jasad membatu yang digali dari Pompei tidak rusak, ekspresi wajah-wajah tersebut pada umumnya menunjukkan kebingungan.


Minta Pengakuan

Kendati peristiwa itu telah membuktikan kekuasaan Allah dan sebagai teguran bagi umat manusia yang melakukan penyimpangan seksual, ternyata masih banyak yang melakukan perbuatan serupa, yakni berhubungan seksual dengan sesama jenis (homoseksual).

Bahkan, banyak di antara mereka yang menyerukan kepada pemimpin-pemimpin dunia dan agama untuk mengakui keberadaan kaum homoseksual ini. Mereka tak malu-malu untuk mengungkapkan hasrat mereka untuk melakukan pernikahan dengan sesama jenis, perempuan dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki.

Melalui demo-demo atau buku-buku yang ditulis, mereka meminta pemerintah sebuah negara dan agama untuk mengakui keberadaan kaum yang menyimpang ini. Bahkan, mereka kini berada di sekitar kita. Beberapa di antaranya telah secara terang-terangan menyukai pasangan sesama jenisnya dan berpacaran serta melakukan hubungan layaknya suami istri. Namun, begitu di antara mereka ada yang berkhianat, mereka tak segan-segan untuk melakukan pembunuhan dengan cara mutilasi terhadap pasangannya. Na'udzubillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar