Cari Blog Ini

Rabu, 05 Mei 2010


HAMAN (INSINYUR KEPERCAYAAN FIR’AUN)


“Dan Fir’aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagi kalian selain aku. Maka bakarlah wahai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk para pendusta” (QS. Al Qasas (28) : ayat 38)


Al Hafidz Ibnu Katsir dalam Tafsir al Qur’an Al Adzim (7/238) menyebutkan bahwa Fir’aun memerintahkan kepada Haman menterinya, untuk membuat bangunan tinggi. Bangunan itu menggunakan tanah liat sebagai bahan batu batanya. Fir’aun menilai, tidak ada bangunan yang amat tinggi di dunia ini. Itu semua dilakukan untuk menunjukkan kepada pengikutnya bahwa Musa telah berbohong.

Profil Haman yang telah disebutkan di enam tempat dalam al-Qur’an, juga diakui keberadaannya oleh para ilmuwan. Salah satu dari mereka adalah Kenneth Anderson Kitchen, professor bidang Egyptology Universitas Liverpool Inggris. Disebutkan dalam bukunya berjudul Pharaoh Triumphant: The Life and Times of Ramesses II, King of Egypt (1982) bahwa Haman atau Amen em inet adalah teman dekat Ramses II, yang usianya juga sebanya dengan Fir’aun. Mereka selalu bersama semenjak usia muda. Dan keakraban itu terus berlanjtu hingga Ramses II diangkat menjadi penguasa, sehingga Haman memperoleh posisi khusus dari Ramses II.

Selanjutnya, di buku itu juga dijelaskan posisi Haman dalam pemerintahan Fir’aun. Ia pernah menjadi pemimpin proyek-proyek pembangunan sebuah monumen di zaman itu.

Bukan hanya Kitchen yang berbicara mengenai Haman. Juga E.A. Walls Budge, egyptiologis yang bekerja di musium Inggris. Dalam bukunya An Introduction to Ancient Egyptian, Walls menyebutkan penggunaan tanah liat yang dibakar sebagai bahan bangunan adaah pertama kali di Mesir.

Di prasasti bersandi hierogliph yang baru bisa terpecahkan tahun 1822 oleh Jean Francois Champollion itu, telah terpahat nama Haman. Di prasasti yang ditulis tahun 196 SM itu disebutkan bahwa Haman adalah orang yang memiliki kedekatan dengan Fir’aun. Haman bertanggungjawab dalam proyek pendirian bangunan.

Walhasil, apa yang difirmankan Allah SWT dalam al-Qur’an bukanlah cerita fiktif. Semuanya fakta, bisa dan telah dibuktikan kebenaranya oleh para ilmuwan, termasuk mengenai kisah Haman ini. Maha benar Allah SWT dengan segala Firman-Nya.


Sumber: Majalah Hidayatullah edisi Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar