"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." QS. Aali 'Imraan, 3: 190-191).
Cari Blog Ini
Rabu, 05 Mei 2010
PENCIPTAAN BERPASANG-PASANGAN
“Mahasuci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dan dari diri mereka, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yasin 36: ayat 36)
Meskipun makna tentang pasangan umumnya laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap.
Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi hadiah Nobel di bidang fisika pada 1933. Penemuan ini, yang disebut parite, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi.
Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
“……setiap partikel memiliki anti partikel dengan muatan yang berlawanan…. dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat”.
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di angkasa dan kemudian “dikirim ke bumi”, pesis sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas.
Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat al-Qur’an diturunkan.
* Harun Yahya: Majalah Hidayatullah
Edisi: September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar