Cari Blog Ini

Rabu, 05 Mei 2010



KEGELAPAN DAN GELOMBANG DI DASAR LAUT

Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun.
(QS. An-Nuur [24] ayat 40)

Keadaan umum tentang lautan yang dalam, dijelaskan dalam buku berjudul Oceans.
Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman 200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali. (Elder, Danny and John Pernetta, 1991, Oceans London, Mitchell Beazley Publisher, s.27).

Kini, kita telah mengetahui keadaan umum lautan, ciri-ciri makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan semua informasi itu.

Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra yang dalam nan gelap seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah, para ilmuwan baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci tentang kelautan.

Namun pernyataan “gelap gulita di lautan yang dalam” telah digunakan dalam surat An Nuur, 1400 tahun lalu.

Inilah salah satu keajaiban al Qur’an, sebab infomasi itu dinyatakan di saat belum ada perangkat yang memungkinkan manusia untuk menyelam ke kedalaman samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An-Nuur. “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang diatasnya ombak (pula) di atasnya (lagi) awan…” mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban al-Qur’an yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang “terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa jenis yang berbeda”. Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan samudra dan dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya.

Gelombang internal memiliki sifat seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat tertentu. (Gross, M.Grant: 1993, Oceanography, a View of Earth , 6 edition, Englewood Cliffs, Prentice.Hall.s.205).

Pernyataan-pernyataan dalam al-Qur’an benar-benar bersesuaian dengan penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan gelombang internal di dasar laut. Tetapi, dalam surat An-Nuur Allah SWT mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman samudra.

Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini memperlihatkan sekali lagi bahwa al-Qur’an adalah kalam Allah SWT

2 komentar: